Headlines

Limited Qudrah Tuhan

Penulis: Husni Syarif

Lihatlah sekelilingmu, burung-burung saling berirama dengan mesra, gunung-gunung masih tenang sambil memuja sang pencipta, pepohon masih menyejukan mata, dan semut yang masih semangat bekerja, semua itu adalah kehendak dan kekuasaan yang maha kuasa.

Dalam sifat ketuhanan ada beberapa sifat yang memang tidak bisa dimiliki oleh ciptaanya, dengan sifat-Nya yang tak terbatas mustahil bagi-Nya tidak bisa melakukan apapun, namun apakah memang benar sifat qudrah Allah tidak ada batasnya.

Sebenarnya, Qudrah Tuhan itu ada batasya, mungkin karena kurangnya analogi dan pemikirannya yang dangkal, serta kurangnya pemahaman sehingga mengatakan sesuatu yang tak pantas.

Dalam kitab menjelaskan bahwa sifat Qudrah Tuhan hanya berta’alluk pada sifat yang mumkin (jaizat) saja atau jaizat sehingga hal itu mengindikasikan bahwa esensi dari sifat Qudrah itu ada limitednya.

Kenapa ? mungkin pertayaan itu yang akan pembaca fikirkan. Sebab seandainya sifat qudrah tidak ada batasnya maka akan berta’alluk pada sifat mustahil dan wajib.

Untuk mustahil penulis bisa memberikan contoh : ada pertanyaan, bisakah Allah menciptakan Batu yang besarnya lebih besar dari pada Dazt Allah itu sendiri. Tentu jawaban yang paling efisien adalah tidak bisa. Karena itu tidak mungkin, hal semacam itu termasuk sifat mustahil, yang mana akan ada 2 tuhan yaitu anak dan bapak.

Dan jika berta’aluq pada wajibat maka akan ada istilah Tahsilul Hasil atau mengadakan sesuatu yang sudah ada, sehiggga jika Allah mepunyai 1 sifat Ilmu yang mencakup keseluruhan maka akan ada 2 sifat ilmu karena sifat Qudrahnya bertaalluq pada wajibat.

Oleh karena itu, pemahaman yang mengatakan Qudrah Tuhan tidak ada batasnya masih kurang tepat, adakalanya kita harus belajar lebih dalam sehingga menciptakan generasi yang cinta Allah dengan tauhid kebenaran.

Refrensi : Ad-Dasuqi

Leave a Reply