Headlines

Opini Cinta

Realita yang ada menunjukkan bahwa tradisi pacaran mengalami lompatan tinggi, yang biasanya pacaran hanya dilakukan oleh orang orang dewasa atau remaja tingkat SMA. Namun kini pacaran banyak dilakukan oleh anak anak tingkat SMP, bahkan bocah sekolah dasar pun melakukan hubungan haram ini. Hal ini menunjukkan bahwa pacaran sudah menjadi trendi dan menjadi suatu hal yang tak bisa ditinggalkan. Pacaran ialah sebuah hubungan tanpa adanya komitmen, baik norma, agama serta kenegaraan.

 Mereka beropini kalau “pacaran merupakan tangga awal menuju pernikahan dan merupakan cara mengenal lebih dalam akan pasangan kita”. Pernikahan adalah momen sakralitas yang ditunggu tunggu setiap orang, namun jika pernikahan diawali dengan pacaran akan berdampak dapat mengurangi keharmonisan dalam rumah tangga, karena disaat mereka berpacaran sudah sekat pekat layaknya suami istri. Pacaran sendiri tidak memberikan garansi yang menjamin untuk langgengnya suatu hubungan rumah tangga, karena dari sekian banyak orang yang menikah dengan diawali pacaran berakhir dengan kekecewaan dan ujung ujungnya pisahan.

Disaat melakukan pacaran sama halnya kita melakukan perzinahan, karena pacaran merupakan situasi kondusif  bagi terjadinya perzinahan, dan Allah melarang keras hambanya untuk mendekati hal yang dapat menjerumuskan pada lembah perzinahan, apalagi sampai melakukannya, nau’dzubillah.

Dr. Wahbah Zuhaili mengungkapkan secara tegas dalam kitabnya tafsir al-munir hal 74:

ولا تقربوا الزنا انه كان فاحشة وساء سبيلا اى لا تقتربوا من الزنا ولا من اسبابه ودواعيه لان تعاطى الاسباب مؤد اليه

Artinya : Jangan kau dekati zina, sungguh zina suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk, yakni jangan dekati zina dan sebab-sebabnya, karena hal itu bisa menjerumuskannya.

Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa pacaran dapat berdampak fatal bagi kita, keluarga kita dan keturunan keturunan kita. Maka dari itu jika sudah mantap dengan seorang perempuan, datangi rumahnya, minta restu pada kedua orang tuanya, dan bicarakan kapan akadnya.  

oleh: hizqiel

Leave a Reply