Headlines

Orasi Ilmiah oleh Prof. Dr. Muzakki: “Kuliah Di STAIM Ini Keren!”

mubakid.or.id – Ketua Kopertais Wilayah IV Surabaya Prof. Dr. Akh. Muzakki, M.Ag. Grad. Dip.SEA, M.Phil, Ph.D, menyampaikan orasi ilmiah dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana (S1) Ke-5 dan Dies Maulidiyah ke-10 Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) Lumajang.

Orasi tersebut disampaikan di Halaman Kampus STAIM Lumajang dengan dihadiri oleh Pengasuh PP Miftahul Ulum KH. Husni Zuhri, Kepengurusan NU mulai dari PWNU sampai PBNU, dan aparat pemerintahan, Sabtu, (01/24). Rapat Senat terbuka ini juga disiarkan langsung di channel STAIM LUMAJANG dan PP MIFTAHUL ULUM BAKID.

BACA JUGA: Gelar Yudisium, 165 mahasiswa HKI Dan HES Resmi Sandang Gelar Sarjana

Dalam orasinya, Prof Muzakki menyampaikan pesan, agar  tujuan mahasiswa berkuliah tidak hanya menjadi orang yang intelektual, namun mahasiswa yang berintegritas dan berakhlakul karimah, ”Hari ini, kalo kepentingan kuliah hanya ingin menjadi orang pintar itu gampang, karena sekarang sudah ada AI (Artificial intelligence) atau kecerdasan buatan yang dapat memudahkan manusia untuk mencari pengetahuan, sehingga cukup isi full internet dan kuasai AI, maka kalian ditanyakan apa saja akan tau jawabannya.” Ujar Guru Besar Bidang Sosiologi Pendidikan tersebut.

Beliau melanjutkan penjelasannya tentang tantangan kuliah hari ini, yaitu belajar bukan hanya mengejar kebutuhan dan kepentingan untuk sekadar menjadi pintar dan cerdas, itu keliru. Karena, sekarang banyak mahasiswa diperkuliahan top yang cerdas, namun tidak berakhlak baik.

Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) tersebut juga mengutip perkataan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, bahwa akhlak adalah kondisi intrisik dalam jiwa seseorang yang melahirkan perilaku tanpa perlu memikirkan pertimbangan. Karena seseorang tanpa akhlak tidak akan bernilai meskipun cerdas.

Prof. Muzakki memberikan penghormatan dan apresiasi pada wali wisudawan dan wisudawati, karena yang dibutuhkan hari ini dan pemuda di masa depan bukan hanya hanya kecerdasan, melainkan juga karakter dan akhlak yang baik. Maka, jangan sampai kehilangan akhlak, karena itu modal besar untuk menjemput masa depan. “Berbahagialah, bapak ibu wali wisudawan wisudawati, karena telah menguliahkan putra-putrinya di kampus yang akhlak menjadi jaminan.” Paparnya.

“Menjadi kebahagian tersendiri menjadi sarjana Perguruan Tinggi lulusan yang dikembangkan oleh Pesantren dan langsung dibina oleh Kiai.” Lanjutnya

Beliau juga berpesan, agar masa depan mahasiswa sukses supaya sepintar mungkin menggunakan teklologi digital.

Diakhir Beliau berharap, kunjungan berikutnya tidak lagi Bernama Sekolah Tinggi tapi Institut Agama Islam Miftahul Ulum.

Pewarta: Reza

Editor: Kholili

Leave a Reply