Mubakid.or.id – Rabu 25 Januari Tim Ubudiyah PPMU Bakid menggelar kajian dengan tema “Penyelarasan Tasawuf dan Fiqih Ubudiyah dalam kehidupan sehari-hari”. Acara tersebut bertempat di Gedung AULA PPMU Bakid pada pukul 21.30 WIS. Tim Ubudiyah mengundang salah satu guru senior Ust. Syaiful Ulum sebagai Narasumber. Acara ini juga dihadiri oleh oleh seluruh Siswa Kelas III MTsD dan Kelas I Aliyah.

Acara tersebut dibuka dengan sambutan dari Sie. Pendidikan Zainul Arifin. Beliau menyampaikan pentingnya mengadakan kajian secara rutin yang membahas tentang fiqih dalam kehidupan sehari hari. “ Kami Berharap kepada ketua tim kajian Ubudiyah diadakan rutin entah setiap sebulan atau triwulan. mengingat pentingnya kaiian semacam ini diadakan.” Ungkapnya.
Dalam penyampaiannya Ust. Syaiful Ulum mengutarakan bahwa tasawuf menurut Imam Zakariya bin Muhammad Al Anshari adalah disiplin ilmu untuk mengetahui penyucian hati dan akhlak. Bukan hanya hal dzahir saja yang dibahas namun juga membahas urusan batin. Tasawuf juga merupakan ketulusan diri dalam menghambakan diri kepada Allah SWT.
Selain hal tersebut, dalam kajian itu juga membahas mengenai kemunculan Tasawuf yang telah ada sejak zaman sahabat, namun Ketika itu istilah Tasawuf masih belum begitu popular. Baru populer pada era tabi’in bersamaan dengan Ilmu Fiqih, Balaghah, Tashawuf, dll.
Imam Dzun Nun al Mishri juga mengungkapkan bahwa Tasawuf selamanya tidak akan pernah bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits. Bahkan Ketika Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya tentang Iman, Islam dan Ihsan di dalamnya terkandung ajaran Fiqih, Tauhid dan Tasawuf.
Dalam kitab Al Hikam disebutkan bahwa tasawuf bersifat kulli, yang berkaitan dengan ilmu ilmu lainnya. Ajaran Tasawuf dan Agama sama halnya dengan ruh dan jasad yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga kajian ilmu Fiqih dan tasawuf memang sangat berkaitan dalam kehidupan sehari sehari. Jika tasawuf tidak dikaitkan dengan fiqih maka akan banyak menabrak aturan syari’ah, karena tasawuf menjadi buah dari pengamalan Syari’ah.
Selain itu sebelum acara dimulai para peserta diberi rangkuman kitab yang berjudul Mirqatut ta’arus yang dirangkum oleh Ust. Syaiful Ulum. Kemudian setelah kajian selesai, acara berlanjut pada dialog audiens.
Pewarta: Muhammad.