Oleh: Ziyadul Ihsan
mubakid.or.id – Pada masa kekhalifaan sayyidina Umar RA terdapat kejadian yang membuat kita tercengang seakan kejadian itu tidak mungkin adanya.
Ketika penaklukan kota mesir para penduduk mesir datang menghadap sahabat Amr bin Ash, pemimpin ditempat itu perihal datangnya bulan Ba’unah (salah satu dari bulan suku qibthy) dan mereka berkata Wahai Sayyidina Amr bin Ash, sesungguhnya sungai Nil memiliki ritual, sungai Nil tidak akan mengalir jika ritual itu tidak di selenggarakan. Lalu sayyidina Amr bin Ash bertanya “Ritual apa itu”? mereka menjawab “ketika telah memasuki tengah malam tanggal 12 di bulan ini kami mencari seorang gadis yang masih perawan, dengan cara mengambil dari orang tuanya baik secara ridho atau paksa jika tidak mau, lalu menghiasinya dengan pakaian dan perhiasan yang paling bagus, kemudian melemparkannya ke sungai Nil”. sayyidina Amr bin Ash berkata “Sesungguhnya ajaran seperti ini tidak ada dalam islam dan islam telah menghapus ajaran-ajaran yang terdahulu”.
Setelah mendengar perkataan Amr bin Ash para penduduk mesir tidak melakukan ritual, hingga keyakinan penduduk mesir benar adanya, Sudah 3 bulan lamanya (yakni bulan ba’unah abib dan bulan bisri) sungai Nil tidak mengalir sedikitpun, sampai-sampai penduduk mesir ingin melakukan ritual itu lagi. Setelah sayyidina Amr bin Ash melihat hal itu dikirimnya surat kepada Sayyidina Umar RA dan mengadukan kejadian dimesir.
Surat itu di balas oleh sayyidina Umar RA “Sesungguhnya engkau sudah benar karna islam sudah menghapus ajaran yang terdahulu, lalu sayyidina Umar mengirim amplop yang berisi surat dan juga menulis (aku mengutusmu untuk melemparkan amplop ini ke sungai nil)!
Ketika surat Sayyidina Umar RA sampai kepada Amr bin Ash, beliau mengambil amplop yang disuruh untuk dilemparkan ke sungai Nil, dalam surat itu berisikan :
بسم الله الرحمن اللرحيم
Dari Abdullah Umar bin Al- Khottob Amirul mukminin ke sungai Nil Mesir
اما بعد. Jika engkau adalah makhluk yang tidak memiliki manfaat dan mudharat serta engkau mengalir atas kehendakmu sendiri, maka berhentilah mengalir, kami tidak butuh padamu, dan jika engkau mengalir atas kehendak Allah maka mengalirlah seperti biasanya. والسلام
Amr bin Ash melemparkan amplop tersebut ke sungai nil sebelum hari salib. Sementara masyarakat Mesir sudah siap-siap mengungsi karena kemaslahatan mereka tidak terlaksana kecuali dengan mengalirnya sungai Nil. Setelah amplop tersebut dilemparkan, pada pagi hari di saat hari Salib, sungai Nil sudah mengalir 16 dziro’ dalamsatu malam. Maka sebab hal itu Allah menghentikan kebiasaan buruk penduduk Mesir hingga saat ini sebab barokah Amirul mukminin Umar Al-faruq RA.
Refrensi: Khulafa’ Ar-Rasyidin